Klasifikasi dan Manfaat Macam Macam Mineral pada Tubuh

Mineral merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh atau zat yang merupakan kunci dari kesehatan tubuh. Mineral adalah katalis yang membuat tubuh kita bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam tubuh manusia, ada sekitar 4 % mineral.

Kita tidak bisa membuat mineral didalam tubuh, sehingga kita harus mengkonsumsinya dari makanan sehari-hari. Mineral ini sesungguhnya berasal dari tanah. Tanah yang bagus akan mengandung sekitar 45 % mineral.
www.avkimia.com


Namun, saat sekarang ini tanah di bumi sudah kehilangan banyak mineralnya akibat penggunaan pupuk sintetik, pestisida dan masih banyak lagi. Di negara Amerika saja, tanah sudah kehilangan sekitar 85 % mineralnya dan akan semakin memburuk dari tahun – ketahun.

Untungnya dinegara kita, penggunaan lahan secara besar-besaran untuk area pertanian masih tidak terlalu banyak dan jumlah mineralnya masih cukup baik. Jadi mari kita terus menjaga tanah agar sumber mineral yang penting bagi tubuh tidak hilang.

Mineral didalam tanah ini akan diserap oleh tanaman yang kita makan. Tanaman ini mungkin saja dimakan oleh hewan atau bahkan manusia (seperti pada sayuran). Makanya kita sering disarankan untuk mengkonsumsi daging dan ikan atau sayuran agar kita memperoleh mineral.

Ada 103 jumlah mineral yang sudah diketahui, setidaknya hanya 18 diantaranya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Penyakit osteoporosis yang menjadi terkenal sekarang adalah diakibatkan oleh kekurangan mineral kalsium ditulang. Kekurangan mineral seng dapat mengakibatkan beberapa penyakit seperti kanker prostat, kanker kulit, ketidakseimbangan hormonal, penurunan asam klorida sebagai asam lambung dan masih banyak lagi.

Semua mineral sangat penting, walaupun jumlahnya sangat sedikit dibutuhkan oleh tubuh tetapi fungsinya sangat penting untuk menjaga semua sistem tubuh berjalan dengan baik.

Fungsi mineral :
1. Mineral bertindak sebagai ko-faktor dalam reaksi – reaksi enzim. Enzim tidak dapat bekerja tanpa adanya mineral dan semua sel mebutuhkan enzim agar bisa bekerja dan menjalankan fungsinya. Coba bayangkan jika kita kekurangan mineral dalam tubuh.

Berikut beberapa mineral yang berperan sebagai kofaktor enzim :

    Mineral Kofaktor untuk enzim
    a. Zn2+ karbonik anhidrase dan karboksipeptidase
    b. Mg2+ EcoRv dan heksosinase
    c. Ni2+ urease
    d. Mo nitrat reduktase
    e. Se glutition peroksidase
   f. Mn2+ superoksid dismutase
   g. K+ Propionil KoA karboksilase

Berikut fungsi mineral untuk beberapa enzim

     Enzim Fungsi mineral
    a. Sitokrom oksidase         Berperan dalam reaksi reduksi – oksidasi
    b. Asam askorbat oksidase Berperan dalam reaksi reduksi – oksidasi
    c. Alkohol dehidrogenase membantu mengikat NAD+
    d. Histidine amonia-liase Membantu katalis dengan mengkiat elektron
    e. Glutamate mutase         Co adalah bagian dari koenzim kobalamin

2. Mineral berfungsi juga dalam menjaga keseimbangan pH didalam tubuh
3. Meniral juga berfungsi pada proses transfer nutrisi sel lewat membran sel.
4. Mineral berperan dalam mempertahankan konduksi padasel-sel saraf agar bekerja dengan tepat.
5. Mineral juga berfungsi untuk mengatur pertumbuhan jaringan tubuh
6. Mineral juga dibutuhkan tubuh sebagai penyokong structural dan fungsional bagi tubuh.
7. Mineral berfungsi dalam produksi hormone

Penggolongan Mineral
Secara umum ada dua jenis mineral yang sangat penting bagi tubuh yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak sedangkan mikromineral hanya dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit oleh tubuh. Mikromineral sering juga disebut trace mineral.

Makromineral
1. Kalsium
2. Phosphor
3. Kalium
4. Magnesium
5. Belerang
6. Natrium
7. Klor

Mikromineral (trace mineral)
1. Besi
2. Boron
3. Krom
4. Iodine
5. Magnesium
6. Selenium
7. Molybdenum
8. Silicon
9. Vanadium
10. Seng
11. Litium
12. Germanium
13. Rubidium
14. Cobalt
15. Tembaga

Sumber :
1. Bahan ajar biokimia, politeknik kesehatan bengkulu, 2010
2. Artikel di www.divinehealthfromtheinsideout.com dengan judul “The role of Mineral in the Body”, 2012. (artikel bahasa inggris).