Teori Asam Basa Lewis

Asam dan basa adalah zat yang penting dalam ilmu kimia. Salah satu teori yang paling banyak penggunaannya dalam ilmu kimia adalah teori asam basa Lewis yang meperluas pengertian asam basa yang dikemukakan oleh Bronsted - Lowry.

Teori asam basa Bronsted - Lowry telah digunakan luas dalam konsep asam basa di ilmu kimia. Tetapi bagaimanapun, teori Bronsted - Lowry masih bersifat membatasi dan focus pada pengertian bahwa asam dan basa berkaitan dengan donor atau akseptor proton saja. Kadang kadang kita temukan kondisi dimana teori ini tidak dapat digunakan terutama untuk zat yang berwujud padat dan gas.

Untuk mengatasi kelemahan ini, pada tahun 1923, G.N Lewis dari Universitas California, Berkeley mengajukan teori untuk mendeskripsikan asam dan basa. Teori Lesiw memberikan penjelasan umum tentang asam dan basa dari struktur dan ikatannya. Berdasarkan teori nasam basa lewis ini, maka para ahli kimia dapat memprediksi beberapa reaksi asam dan basa.

Menurut Lewis :
Asam adalah spesi yang menerima pasangan elektron dan akan punya orbital kosong
Basa adalah spesi yang mendonorkan pasangan elektron dan akan punya pasangan elektron meyendiri/bebas.

Perhatikan gambar berikut:
           Sumber : Chem.libretexs.org.
Gambar diatas menerangkan bahwa A adalah asam lewis karena menerima pasangan elektron dari B yang bersifat basa. Ikatan yang akan terjadi adalah kovalen koordinasi dimana A akan menyediakan orbital kosong dan B yang menyediakan pasangan elektron bebas.

Asam Lewis
Asam lewis adalah zat yang menerima pasangan elektron. Asam lewis adalah zat yang elektrofilik atau suka terhadap elektron. Ketika berikatan dengan basa, maka asam akan meyediakan untuk berikatan orbital kosong dengan energi terendah (LUMO).

Berikut beberapa zat yang bersifat sebagai asam lewis.
  1. Semua kation adalah asam lewis karena dapat dengan mudah menagkap elektron seperti Cu2+, Fe2+, Fe3+ dan lain lain.
  2. Sebuah atom, ion atau molekul yang tidak lengkap oktetnya dapat betindak sebagai asam lewis seperti BF3, AlF3.
  3. Molekul dimana atom pusatnya memiliki lebih dari 8 elektron dulut terluarnya bisa menerima elektron lagi dan dapat bersifat sebagai asam lewis seperti SiBr4, SiF4
  4. Molekul yang mepunyai 2 buah ikatan rangkap dua diantara sebuah atom dapat bertndak sebagai asam lewis. Contoh CO2, SO2 dan lain lain.
Basa Lewis
Kebalikan dari asam lewis, basanya adalah spesi yang mendonorkan proton. Basa lewis adalah nukleofilik yang artinya akan menyerang spesi bermuatan positif dengan pasangan elektron bebasnya. Ketika berikatan dengan asam akan menggunakan orbital molekul dengan tingkat energi tertinggi. 

Ion atau molekul bebas yang memiliki pasangan elektron bebas bisa menjadi basa Lewis. Beberapa anion berukut bisa memberikan elektronnya kepada asam seperti OH-, CN-, CH3COO-, NH3, H2O, CO dan lain lain.

Orbital HOMO pada basa lewis akan berinteraksi dengan orbital LUMO dari asam lewis untuk mencitakan ikatan molekul.
       Sumber :Chem.libretexs.org

Salah satu kelebihan dari asam basa Lewis adalah bisa menjelaskan sifat asam basa pada molekul atau ion kompleks dimana teori Bronsted Lowry tidak dapat menjelaskannya. Ion kompleks terdiri dari atom pusat yaitu ion logam yang bermuatan positif, dan Ligand yaitu molekul atau ion yang memiliki pasangan elektron. Ketika membentuk ion kompleks, maka ligand akan mentranfer pasangan elektronnya ke atom pusat.
          Sumber :Chem.libretexs.org

Berdasarkan teori asam basa lewis maka atom pusat adalah asam sedangkan ligand nya adalah basa.