Teori Asam Basa Menurut Arrhenius

Asam Basa Menurut Arrhenius
Sumber : edjio.webly.com
Pernahkan kalian memakan buah jeruk? Tentu pernah bukan. Jeruk itu rasanya asam. Sama halnya dengan lemon, mangga, bahkan minuman sprite juga rasanya asam. Lambung tempat mencerna makanan kita juga menghasilkan senyawa asam. Apa kira kira menurut kalian yang menyebabkan semua rasa dari jeruk, lemon, mangga dan makanan atau minuman lain rasanya asam? Marilah kita kaji senyawa tersebut.

Berdasarkan pHnya, maka zat dibedakan menjadi asam dan basa, Umumnya asam rasanya memang masam dan basa rasanya pahit. Asam adalah zat yang pH nya kecil dari 7, sedangkan basa pH nya besar dari 7. Ini hanya pengantar singkat tentang pH asm dan basa. Nanti kita pelajari jauh lebih dalam.

Namun, cara membedakan asam dan basa tidak hanya berdasarkan pH saja, melainkan ada beberapa teori yang membahas cara mebedakan asam dan basa. Berikut penjelasannya :

Teori Asam Basa

Teori Asam - Basa Arrhenius
Pada tahun 1977, seorang ahli kimia bernama Antoine Laurent Lavoisier mengatakan bahwa asam itu mengandung unsur oksigen. Unsur oksigen inilah yang dianggap menjadi penyebab timbulnya sifat asam pada suatu zat.

Untuk beberapa senyawa asam memang mengandung unsur oksigen seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam cuka (CH3COOH).

Tapi pada thun 1810, Sir Humphry Davy menemukan bahwa asam klorida yang juga terdapat pada lambung kita tidak mengandung oksigen dengan rumus molekul HCl. Berdasarkan hal ini, maka Davy menyimpulkan bahwa unsur H adalah yang menyebabkan sifat asam dari HCl. Pernyataan ini tentu mendukung tidak hanya senyawa H2SO4 dan CH3COOH tetapi juga HCl dan senyawa asam lain yang tidak punya hidrogen.

Kemudian pada tahun 1814, Joseph Louis Gay Lussac menyimpulkan bahwa asam adalah zat yang dapat menetralkan senyawa alkali, dan alkali juga dapat menetralkan senyawa asam. Pernyataan ini memang benar adanya bahwa reaksi asam dan basa dapat saling menetralkan.

Namun, konsep tersebut tetap saja belum memuaskan banyak orang. Kemudian pada tahun 1884, Svate August Arrhenius mengemukakan teorinya.

Proses pelarutan asam basa dalam air
Sumber : Askitians
Asam
Asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion H+ dalam air.
Contoh :
HCl ==> H+ + Cl-
H2SO4 ==> 2H+ + SO42-
CH3COOH ==> CH3COO- + H+

Ketiga senyawa diatas semuanya ketika dilarutkan kedalam air, maka akan mengion dengan melepaskan ion H+. Adanya ion ini menurut Arrhenius adalah yang bertanggung jawab menyebabkan sifat asam pada suatu senyawa.

Secara umum:
HxZ(aq) ==> xH+(aq)  + Zx-(aq)

Jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa asam disebut valensi asam. Jika melepaskan 1 buah ion H+ disebut asam bervalensi 1, jika melepaskan 2 buah ion H+ disebut asam bervalensi 2 dan seterusnya. Ion negatif yang terbentuk setelah asam melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.

Berikut beberapa asam yang diketahui beserta valensinya
Asam                   Nama Asam                             Valensi asam
HCl                      Asam klorida                             1
HCN                    Asam cianida                             1
CH3COOH          Asam asetat / Asam cuka          1
HCOOH              Asam formiat/ asam semut        1
H2S                      Asam sulfida                             2
H2SO4                 Asam sulfat                               2
HNO3                  Asam nitrat                                1
H3PO4                Asam Fosfat                               3

Basa
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan kedalam air akan melepaskan ion OH-. Jadi pembawa sifat basa dari suatu senyawa adalah ion OH- nya.

Contoh:
NaOH ==> Na+ + OH-
Mg(OH)2 ==> Mg2+ + 2OH-

Kedua senyawa diatas sama sama melepaskan ion OH- makanya disebut sebagai  sebagai senyawa basa.

Secara umum:
M(OH)x ==> Mx+(aq) + xOH-

Sama halnya dengan asam, jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh suatu senyawa disebut valensi basanya dan ion positif nya disebut ion sisa basa.

Berikut beberapa contoh basa serta valensinya.
Basa                   Nama Basa                        Valensi Basa
NaOH                Natrium hidroksida            1
Ca(OH)2            Kasium hidroksida             2
Ba(OH)2            Barium hidroksida              2
Al(OH)3            Alumunium hidroksida       3

Nah itulah pengertian sederhana yang dikemukakan oleh Arrhenius dalam teorinya. Ini adalah salah satu teori yang digunakan untuk mendefenisikan asam dan basa.

Untuk senyawa NH3, digolongkan sebagai basa walaupun tidak mempunyai ion OH-. Hal ini disebakan ketika NH3 dilarutkan kedalam air akan membentuk NH4OH yang kemudian mengion menjadi NH4+ dan OH-. Oleh sebab itu larutan amonia lebih sering ditulis NH4OH. Teori selanjutnya akan menjelaskan lebih tetap kenapa NH3 bersifat basa.