Penjelasan Arti Lambang / Logo Kabupaten Agam

Kabupaten Agam merupakan wilayah bagian asal usul Minangkabau setelah persebarannya dari Pariangan. Dengan sistem pemerintahan yang seperti sekarang ini, maka wilayah tersebut dibentuk menjadi sebuah kabupaten, ya dikenal dengan kabupaten Agam dengan pusat pemerintahan di Lubuak Basuang.

Untuk kabupaten Agam, memiliki lambang seperti berikut.


Adapun arti, makna dan filosofi dari lambang kabupaten Agam tersebut adalah:
Lambang berbentuk perisai segi lima dengan warna dasar merah
Bagian atas dari lambang dengan warna dasar kuning, AGAM dengan tulisan warna hitam.
Artinya :
Lambang daerah berbentuk perisai adalah penggambaran kekuatan dan pertahanan membela kepentingan Daerah dan Negara.

Tulisan AGAM menggambarkan Daerah Kabupaten Agam. 

Bintang sudut lima dengan warna kuning.
Dua bilah keris bersilang, (sebilah terhunus, sebilah lagi dalam sarung) masing-masing     dengan hulu berwarna kuning bintik-bintik hitam, yang terhunus berwarna putih, tepi hitam dan     sarung warna kuning bintik-bintik hitam.
Penjelasan :
Bintang sudut lima dengan warna kuning menggambarkan dasar negara PANCASILA.
Dua bilah keris menggambarkan kekuasaan yang menghukum secara adil.

Setangkai padi dengan butiran sejumlah 17 (tujuh belas) dalam warna kuning tepi hitam.
Buah kapas sebanyak 8 (delapan) dengan warna putih tepi hitam.
Penjelasan :
Padi dan kapas masing-masing 17 dan 8 menggambarkan tujuan kemakmuran, yang sekaligus mengingatkan kepada detik-detik bersejarah 17 Agustus.

Balai adat dengan warna hitam, Mesjid dengan warna putih.
Penjelasan :
Balai Adat sebagai tempat musyawarah, penggambaran wajah demokrasi di Minangkabau.
Mesjid, pelambang kepercayaan masyarakat.

Harimau campo dalam keadaaan duduk dengan warna kuning bintik-bintik hitam dan merah, Tiga buah gunung dengan warna hitam, Satu riak dan satu gelombang dengan warna putih.
Penjelasan :
Harimau melambangkan sifat-sifat kewaspadaan masyarakat, sesuai dengan historis Daerah Kabupaten Agam.
Air dan Gunung, merupakan sumber-sumber kemakmuran masyarakat.
Satu riak dan satu gelombang penggambaran dua sumber air sebagai sumber kemakmuran masyarakat yakni air tawar dan air asin.

Semboyan dengan tulisan "TALI TIGO SAPILIN" dengan warna hitam atas dasar kuning.
Penjelasan :
"TALI TIGO SAPILIN", penggambaran jalinan yang teguh antara Adat, Agama dan Pemerintah.