Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Gunungsitoli

Makna gambar dalam lambang Kota Gunungsitoli
Rumah Adat Tradisional Nias :
Melambangkan Budaya Nias yang telah ada dan tetap lestari di Kota Gunungsitoli, sebagai Lambang Kosmologi, dimana semua orang tinggal di dalamnya, serta dimaknai sebagai sebuah organisasi.

Kata “SAMAERI” :
Berada dibawah lambang bintang, bermakna bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang melindungi dan mengayomi masyarakat Nias, sekaligus sebagai amanah bagi seluruh rakyat Kota Gunungsitoli untuk menjadi pengayom, pelindung bagi sesamanya.

Kata “Gunungsitoli” :
Berada di bawah lambang Kota Gunungsitoli berbentuk “Ni’olasara”, (istilah dalam bahasa Nias) pada sebuah pita, yang bermakna bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa

Gambar “Bintang” :
Wujud kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Padi, Kapas dan Pita Pengikat :
Melambangkan kesamaan/kesatuan tujuan yang hendak dicapai oleh Pemerintah dan Masyarakat yakni untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.Jumlah padi 26 bulir, kapas 11 biji dan pita sebanyak 8 ikatan menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya Kota Gunungsitoli sebagai Daerah Otonomi Baru dengan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2008 pada tanggal 26 November 2008.

Daratan, Gunung dan Laut :
Melambangkan Potensi Kota Gunungsitoli yang memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah

Makna Warna dalam lambang Kota Gunungsitoli
Kuning Emas : Simbol dunia atas yang berarti Kemuliaan, Kesucian, dan Kejayaan
Hitam : Simbol dunia bawah yang berarti alam semesta hunian semua ciptaan.
Merah : Simbol keharmonisan, perdamaian dan sukacita.
Putih : Simbol kesucian dan kebenaran.
Hijau : Simbol flora dan kedamaian.
Biru : Simbol laut dan potensi lainnya.

Baca juga: 4 Agama Paling Kontroversial yang Pernah Ada